BAYI MENANGIS TERUS, ADA APA YA..

Kalau bayi anda menangis dan tidak kunjung berhenti, pasti menimbulkan kepanikan. Ditambah lagi kita tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. Bisa-bisa jadi stress sendiri. Tangisan bayi ternyata mempunyai suara yang berbeda-beda untuk mengungkapkan setiap keinginannya. Tapi terkadang bunda tidak peka dan sensitif menanggapi tangisan bayi. Kalau kita manusia dewasa bisa demo karena lapar, bisa marah-marah karena kepanasan, bahkan bisa merusak,tapi kalau bayi hanya bisa menangis. Menangis merupakan cara mereka berkomunikasi dan menyampaikan aspirasi pada orang tuanya.

Berkaitan dengan Komunikasi. Pada masa romawi yang masih diperintah Kaisar Frederick II di abad ke 13, membuat percobaan dengan memasukkan bayi ke laboratorium. Bayi-bayi tersebut dimandikan dan disusui oleh ibu-ibu, namun bayi-bayi tersebut tidak diajak berbicara. Kaisar ingin tahu apakah bayi-bayi itu akan berbicara dalam bahasa Hebrew, Yunani, Latin, Arab atau bahasa orang tua yang telah melahirkan mereka. Upaya tersebut sia-sia, karena semua bayi itu mati. Mereka tidak dapat hidup tanpa belaian , wajah riang, dan kata-kata sayang dari ibu asuh mereka.

Jadi orang tua sebaiknya mengetahui cara berkomunikasi bayi. Bahkan sejak bayi belum lahir ke dunia atau masih di dalam kandungan.

Beberapa contoh tangisan bayi dan cara mengatasinya.

Bunda...Aku lapar nih:
Bayi Anda akan mulai menangis jika lapar. Tangisannya biasanya berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti sejenak untuk mengambil napas, menangis lagi, berhenti sejenak untuk mengambil nafas, demikian seterusnya. Cara mengatasinya, segera berikan ASI Eksklusif (jika bayi masih berusia 0-6 bln) hingga bayi kenyang dan melepaskan dengan sendirinya puting susu ibu.

Papa...Popokku Kotor:
Bayi lebih suka popoknya bersih dan kering. Jika popoknya basah ia akan menangis karena merasa tidak nyaman. Lagi pula popok basah bisa menimbulkan hipotermi pada bayi. Tangisan pengumumam popokku kotor biasanya perlahan, kemudian makin keras dan makin keras. Anda juga bisa memperhatikan bahwa ia bergeliut-geliut di tempat tidurnya. Mengatasinya, segera periksa popoknya. Dan ganti dengan popok yang baru.

Badanku sakit bunda...:
Semua bayi menangis jika ia merasa sakit. Tangisan jenis ini adalah tangisan bernada tinggi, hampir seperti jeritan, kemudian ia terengah-engah pada saat menarik nafas, lalu menjerit lagi. Jalan keluar, cobalah temukan apa yang membuatnya kesakitan. Pegang perutnya, jangan-jangan kejang.
Goyang-goyang tangan, kaki atau leher dan kepalanya. Jika ia menjerit lebih keras ketika menggoyang bagian tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa sepengetahuan Anda.

Bosan dan bete nih....:
Bayi selalu memerlukan stimulasi dan akan timbul bosan jika ia tidak memperolehnya, atau bahkan bosan dengan satu aktivitas saja. Tangisan jenis ini dirancang untuk mendapat perhatian Anda. Makanya, tangisan ini lebih mirip teriakan ketimbang tangisan. Dan, ia akan tetap menagis seperti ini selama ia merasa bosan. Mengatasinya, ganti aktivitasnya. Misal, temani dia bermain, menyenandungkan nyanyian, membacakan cerita atau bisa juga ajak jalan-jalan.

Minta gendong..:
Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan menjengkelkan. Kepalanya mungkin terangguk-angguk untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat bahwa ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta wajahnya. Mengatasinya, ayunlah ia perlahan-lahan sampai akhirnya ia jatuh tertidur.

Tangisan kesepian:
Bayi Anda senang bergaul. Ia ingin Anda selalu berada di sisinya. Jika merasa kesepian, tangisannya akan terdengar menyedihkan. Seakan ia tengah sedih atau marah. Mengatasinya, luangkan waktu bersamanya paling tidak sampai ia tenang. Jika Anda perlu menyelesaikan sesuatu, gendonglah ia sampai tenang, kemudian lanjutkan pekerjaan anda bersamanya di sisi Anda.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "BAYI MENANGIS TERUS, ADA APA YA.."

Post a Comment

Jual Soal Uji Kompetensi Bidan

Jual Soal Uji Kompetensi Bidan